Jumat, 26 Februari 2016

PD OIKUMENE KASIH: VISI-MISI DAN AKTIVITAS

BAMAG Jatim: Siap menghentikan PD Oikumene Kasih
Beberapa waktu belakangan ini, umat Kristiani diresahkan dengan kehadiran Persekutuan Doa (PD) Oikumene Kasih. PD pimpinan Pendeta Debora Helmi yang biasa melaksanakan kebaktian di WTC  Surabaya ini, disinyalir menjalankan dan meneruskan ajaran yang bertentangan dengan iman Kristiani alias sesat.
Kendati demikian dari visi dan misi, PD yang diposting di https://pdoikumenekasih.wordpress.com pada tanggal 27 Juni 2012 tidak terlihat adanya penyimpangan dari ajaran Kristiani. Sesuai dengan namanya, PD ini hendak meruntuhkan tembok-tembok denominasi yang menceraiberaikan umat Kristiani. Hal itu terlihat dari visi PD ini yakni: Mempersatukan umat Tuhan dalam Tubuh Kristus tanpa dibatasi oleh tembok denominasi sesuai dengankebenaran Firman Tuhan.
Demikian halnya juga dengan misi yang diemban PD ini. Ada lima misi yang dilaksanakan PD ini,
yakni: Membawa jemaat Tuhan hidup dalam kekudusan; membawa jemaat Tuhan bertumbuh dalam iman; membawa jemaat Tuhan bergaul intim dengan Tuhan; membawa jemaat Tuhan menjadi pelaku-pelaku Firman; dan menjangkau jiwa-jiwa bagi kemuliaan Tuhan.
Lebih dari itu, salah satu tujuan utama PD yang termuat dalam website tersebut adalah pemulihan keluarga. PD juga meminta jemaatnya menyediakan waktu setiap untuk berdoa, membaca Firman Tuhan, memuji Tuhan dan berpuasa.
Visi, misi, tujuan dan himbauan aktivitas yang terlihat mulia ini ternyata sangat berbeda dengan implementasi dalam kehidupan PD ini. Praktek kawin cerai yang ditolak oleh Yesus justru dianjurkan dalam PD ini. “Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah,” (Mat 19:8-9)
Klaim sesat ini disampaikan Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG), Pendeta Sudi Dharma, usai Rapat Bamag di kantornya jalan Nginden Timur II, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 24 Februari 2016 yang lalu. Ada dua hal utama yang membuat PD ini disebut sesat, yakni mendorong jemaatnya untuk bercerai dan mengajarkan anak-anak maupun remaja untuk hanya mengikuti perintah pimpinan PD kendati harus melawan orang tua.

Dari berbagai sumber diketahui bahwa langkah yang diambil BAMAG ini merupakan tindak lanjut dari pengaduan jemaat yang merasakan dirugikan oleh PD tersebut. Jemaat menilai PD tersebut telah merusak keharmonisan rumah tangga mereka. Debora sendiri menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan mantan suami jemaatnya yang juga bercerai.***MSL

2 komentar:

  1. Betul sekali, visi misi dan tindakan dari pemimpin PD ini sama sekali tidak sama dan sangat disayangkan karena sampai hari ini PD tersebut masih dibiarkan mengadakan ibadah.

    BalasHapus
  2. Sekarang PD ini tidak lagi beribadah di WTC.. sudah pindah ke Grand City mall setiap hari Sabtu. Semoga pihak yang berwenang suatu saat menindaklanjuti kasus ini sehingga tidak ada lagi keluarga yang dihancurkan dengan ajaran ini.

    BalasHapus